SHALAWAT TIDAK BUTUH GURU KHUSYU'
Sebagian orang yang telah mencapai derajat ma'rifat berkata: "Shalawat untuk Nabi SAW tidak membutuhkan guru dan (tidak pula) membutuhkan khusyu'nya hati. Dibaca dalam keadaan Riya' (pamer) atau tidak, semua itu tidak akan menghapus pahalanya bershawalat, (hal itu) karena perasaan gembira yang dirasakan oleh Nabi SAW. Sebab orang yang bersholawat untuk beliau telah berhasil membuat beliau gembira.
Sementara gembira yang dirasakan oleh Nabi SAW tidak ada yang dapat mengimbanginya. Demikian pula sedekah. Dipandang dari sisi pahala, ia mempunyai dua aspek, yaitu dari ketulusan niatnya orang yg bersedekah, dan perasaan gembiranya orang yang mendapatkan sedekah. Pahala yang diberikan kpd orang yg bersedekah hanya dapat di peroleh dengan ketulusan niat.
Sementara pahala menggembirakan saudara sesama muslim tidak akan dapat dihapus oleh riya'. Sumber: Kitab Al-Manhajus Sawi: 728.
Yuk.. perbanyak shalawat setiap hari, terutama dihari dan malam jumat.