THARIQAT DAN TASHAWUF

THARIQAT DAN TASHAWUF


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم ..........

Saudara-saudariku hamba الله sekalian .....

Thariqat adalah merupakan inti pelajaran ilmu Tashawuf.
Yang mana dengannya seseorang bisa menyucikan qalbunya dari semua sifat-sifat Akhlaq yang terpuji.
Thariqat merupakan batinnya Syari'at.
Yang mana dengannya seseorang bisa memahami hakikat amalan-amalan shaleh didalam agama Islam.

Ilmu Thariqat juga merupakan suatu jalan yang khusus untuk menuju Ma'rifat dan Hakikat الله تعالى. Dan Thariqat juga termasuk dalam ilmu Mukasyafah, dan merupakan ilmu batin, ilmu keruhanian dan ilmu mengenal diri.

Ilmu keruhanian ini bersumber dari Hadrat Ilahiah yang diwahyukan kepada Hadrat Jibril as. Dan diwahyukan kepada sekalian Nabi dan Rasul khususnya para Ulul 'Azmi. Dan yang paling khusus dan sempurna adalah kepada Hadrat Baginda Nabi besar, penghulu sekalian alam dan makhkuq. Pemimpin dan penutup sekalian Nabi dan Rasul, Baginda Muhammad Rasululllah Shallallahu'Alaihi Wa Sallam.......

Kemudian ilmu ini dikaruniakan secara khusus oleh Hadrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wa Sallam kepada dua orang sahabatnya yang unggul yaitu :
- Hadrat Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq.
- Dan Hadrat Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallaahu Wajhah •
Melalui mereka berdualah berkembangnya sekalian silsilah Thariqat yang muktabar di atas muka bumi, hingga sekarang ini.

Hadrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wa Sallam, juga mengaruniai ilmu keruhanian yang khusus kepada Hadrat Salman Al- Farisi ra.....
Di zaman Beliau saw.
Muhammad Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wa Sallam, seorang Tabi'in yang bernama Hadrat Uwais Al-Qarani ra.....
Juga menerima limpahan ilmu keruhanian dari Hadrat Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wa Sallam. Meskipun dia berada dalam jarak jauh, dan tidak pernah sampai ke Makkah dan Madinah bertemu Hadrat Baginda nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wa Sallam. Sedangkan beliau hidup pada suatu zaman yang sama dengan Hadrat Baginda nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wa Sallam, pada tahun 657 Masehi Hadrat Uwais al-Qarani Radhiyallahu Anhu Wa Rahmatullahi Alaih, telah membangunkan suatu jalan Thariqat yang mencapai ketinggian yang terkenal dengan Nisbah Uwaisiah yang mana seseorang itu boleh menerima limpahan keruhanian dari Hadrat Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wa Sallam dan sekalian para Masyaikh Akabirin, meskipun pada jarak dan masa yang jauh.

Didalam kitab Awariful Ma'arif, ada dinyatakan bahwa:
Dizaman Hadrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wa Sallam, Hadrat Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq, dan Hadrat Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallaahu Wajhah... Telah menghidupkan perhimpunan jama'ah- jama'ah, dimana upacara Bai'at dilakukan dan majelis-majelis Dzikir pun turut diadakan.
"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
Thariqah menurut pemahaman ialah jalan, aliran, cara, garis, kedududkan tokoh terkemuka, keyakinan, mazhab, sistem kepercayaan dan agama.
Berdasarkan tiga huruf yaitu :
- THA - RA - QAF

1- THA : Artinya Taubat.
2- RA :.Artinya Ridha.
3- QAF : Artinya Qana'ah.

Lafadz Jama' dari Thariqat adalah : Tharaiq atau Thuruq, yang berarti :
Tenunan dari bulu yang berukuran 4 hingga 8 hasta, dan dipersatukan sehelai demi sehelai.

Ayat ini menjelaskan bahwa الله hanya menunjukkan jalan-Nya kepada mereka yang tidak kufur, tidak melakukan kezaliman.

2. Surah An-nisa Ayat 169 :

" Kecuali jalan ke Neraka Jahannam, mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi الله."

Ayat ini menjelaskan bahwa : Jalan yang diperoleh orang-orang kafir itu hanya akan membawa mereka kekal Didalam Neraka Jahannam.

3. Surah Thaha Ayat : 63.

" Mereka berkata :
" Sesungguhnya dua orang ini adalah benar-benar ahli sihir yang hendak mengusir kamu dari negerimu dengan sihirnya. Dan hendak melenyapkan kedududkanmu yang utama."

Maksudnya adalah :
Ahli-ahli sihir Fir'aun itu menganggap bahwa kedatangan Hadrah Nabi Musa as. dan Hadrah Nabi Harun as. ke Mesir itu ialah hendak menggantikan Thariqat disini dengan keyakinan (agama).

4. Surah Thaha ayat : 77.

" Sesungguhnya telah Kami- wahyukan kepada Musa. ' Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) dimalam hari, maka buatlah untuk mereka jalan jalan yang kering dilaut itu, kamu tidak usah khawatir akan tersusul, dan tidak usah takut (akan tenggelam)."

Membuat jalan yang kering didalam laut itu adakah :
Dengan memukul laut itu dengan tongkat.
Nabi Musa as, dan Nabi Harun as. telah dikaruniakan mu'jizat oleh الله pada tongkatnya.
Ayat 63. Surah Asy- Syu'ara.

5. Surah Thaha Ayat : 104.

" Kami lebih mengetahui apa yang Mereka katakan. Ketika berkata orang yang paling lurus jalannya diantara mereka : " Kamu tidak berdiam (didunia), melainkan hanyalah sehari saja."

Yang dimaksud dengan lurus jalannya adalah :
Orang yang lurus fikirannya atau amalannya orang-orang yang berdosa itu. Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan ketika berkata, orang yang paling lurus jalan Thariqat nya diantara mereka,
" Kamu tidak berdiam (didunia), melainkan hanyalah sehari saja."

6. Surah Al- Ahqaf ayat 30.

" Mereka berkata :
" Hai kaum kami, sesunggguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al-qur'an) yang telah diturunkan sesudah Musa, yang membenarkan Kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin Kepada kebenaran kepada jalan yang lurus yaitu mereka berkata : " Hai kaum kami, sesunggguhnya kami telah mendengarkan kitab Al-qur'an yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan Kitab-kitab yang sebelumnya, lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan Thariqat yang lurus."

7. Surah Al- Jin ayat 11.

" Dan sesungguhnya diantara kami ada orang-orang yang shaleh dan diantara kami ada pula yang tidak tidak demikian halnya, adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda."

Yaitu : Dikalangan manusia dan jin ada orang-orang yang shaleh dan diantara mereka ada pula yang tidak demikian halnya, mereka menempuh jalan Thariqat yang berbeda-beda.

8. Surah Al-Mukminun ayat: 17.

" Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan diatas kamu tujuh buah jalan (tujuh buah langit).
Dan Kami tidaklah lengah terhadap segala segala ciptaan."
Yaitu : Sesunggguhnya الله telah menciptakan diatas kita tujuh buah jalan-jalan Thariqat (tujuh buah lapisan langit).
Dan , الله tidaklah lengah dan lalai terhadap sekalian ciptaan-Nya.

9. Surah Al-Jin ayat : 16.

" Dan sesungguhnya, jikalau mereka tetap berjalan lurus diatas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak)."
"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""

Saudara-saudariku ....

Thariqat menurut istilah dikalangan ulama Tashawuf artinya :

1. Jalan kepada الله dengan mengamalkan ilmu Tauhid, fiqih dan Tashawuf.
2. Cara atau Kaifiyat mengerjakan sesuai amalan untuk mencapai suatu tujuan.

Pengertian sebagaimaa yang berkembang dikalangan ulama ahli Tashawuf yaitu :
Jalan atau petunjuk dalam melaksanakan sesuatu ibadah sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh Hadrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wa Sallam, dan yang dicontohkan beliau serta dikerjakan oleh para sahabatnya Tabi'in, Tabi'it- Tabi'in dan berterusan turun-temurun sampai kepada guru-guru, ulama-ulama secara bersembunyi dan beramal hingga pada masa kita ini.

" Istilah Thariqat ini muncul pada kurun ketiga Hijrah, walau bagaimanapun pengamalan Thariqat di zaman Nabi dan para sahabat masyhur dengan nama As-Sunnah yaitu menurut Sunnah Hadrat Baginda nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wa Sallam. secara zahir dan batin.
Thariqat bertujuan menghidupkan kembali jalan-jalan untuk menuruti segala Sunnah Hadrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wa Sallam dengan sebaik mungkin.
Pada awal mulanya Islam tidak mengenal ilmu atau gerakan batin yang pada waktu ini biasa dinamakan mistik.
Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wa Sallam membawa Al-qur'an yang mengajarkan bahwa :
Allah Subhanahu Wa Ta'ala itu membuat undang-undang dan Hakim dalam memberi perintah 'Amar yang harus dikerjakan oleh manusia, dan mengadakan larangan-larangan Nahi yang harus dijauhkan oleh hamba-hamba-Nya..
Maka oleh karena itu :
" Barangsiapa mengerjakan perintah itu, diberi ganjaran. Dan barangsiapa melakukan pelanggan atas perintah-Nya, dia akan dihukum dengan siksaan."

Setelah beliau menulis mistik ini, sudah terdapat dalam kalangan ummat Islam sejak abad ke-2 Hijrah, dan antara sifat aliran mistik ini yang nampak kentara ialah Kehendak untuk mengasingkan diri dari dunia ini, kegiatan mengucapkan kata-kata dan lafadz-lafadz tertentu mengenai puji-pujian, penyerahan diri yang tidak terbatas yaitu :
Bertawakal kepada الله sehingga tidak acuh lagi kepada dirinya sendiri, sehingga akan dia lupa kepada makanan, pakaian. Dan kadang-kadang terhadap kewajiban duniawi.

Seorang mistik yang sebenarnya hanya meletakkan seluruh hidupnya kepada الله.
Mereka juga berjalan mengembara dari satu daerah ke daerah yang lain dengan pakaian compang-camping, karena ingin merendahkan diri dalam segala hal terhadap الله.
Mereka seringkali bertapa bersepi diri dengan memakai pakaian dari kulit-kulit berbulu seperti bulu Kambing yang disebut Suf. Maka :
Mereka pun diberikan gelaran " Sufi " bagi menunjukkan kehidupan mistik mereka.

Ada aliran-aliran yang berikhtiar untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, mencari daya upaya untuk mendapatkan suatu keadaan Fana', lenyap dari dari segala perasaan keduniaan dengan maksud untuk berdamping dengan Tuhan. Menerusi amalan Muraqabah dan Musyahadah, bersatu dalam kasih-sayang dengan Pemciptanya.

Oleh karena itu, mereka mencari jalan-jalan yang memberikan kepadanya kekuatan Ghaib.
Dan ada juga yang mencari jalan dengan melatih fikirannya terus-menerus mengingat Tuhan atau dengan jalan berpuasa atau berjaga malam atau dengan jalan mendengar nyanyian musik, atau dengan jalan mengambil nafas dalam asap kemenyan atau minum-minuman yang melenyapkan akalnya atau jalan yang lain, sehingga mereka mencapai kepuasan Jiwa menurut kehendaknya.
--------------------------------------------
--------------------------------------------

Bagian kedua sambungan yang kemarin....

Bermula dari kurun ketiga hijrah Ummat Islam itu terdiri dari golongan Ulama, Asfiya, Umara dan Awam.

Para Ulama adalah :
" Pewaris Nabi, dam mereka bertnaggung jawab memelihara Syari'at Allah."

Para Asfiya adalah :
" Yang menjadi pewaris Ma'rifat Allah, dan bertanggung jawab memelihara hakikat."

Para Umara adalah :
" Golongan pemimpin yang memimpin sebuah negara Islam."
Dan golongan Awam pula adalah :
" Rakyat biasa yang beragama Islam."

Para Asfiya adalah :
Ulama yang mengutamakan Tashawuf dalam setiap hal dan keadaan، karena الله kasih kepada orang yang senantiasa bertaubat dan menyucikan diri.
Kereka mula membentuk serta menyusun sistem dan Sukatani pelajaran bagi orang-orang yang cenderung untuk tunduk dan patuh mengamalkan ajaran agama Islam sebagaimana para Ulama Mujahid yang telah menyusun sistem perundang-undangan Syari'at.

Agama Islam adalah :
Agama sempurna yang menyuruh dan meliputi seluruh bidang kehidupan manusia, dan untuk menghayatinya memerlukan kesepaduan ilmu-ilmu Syari'at, Thariqat, Ma'rifat dan Hakikat .
Barulah seseorang itu akan mencapai kedududkanmu yang sempurna disisi الله ...
Kesepaduan itu adalah sebagai berikut :

(1)- SYARI'AT.
Ilmu zahir yaitu pengetahuan tentang perintah-perintah dan larangan-larangan الله تعالى. Serta hukum ihkam.
Pengetahuan bisa diperoleh melalui ilmu Fiqih yang telah disusun oleh para Ulama Mujahid seperti :
Imam Hanifah.
Imam Malik.
Imam Syafi'i.
Imam Ahmad ibnu Hambali rahimahumullah.
Yang merupakan para Imam Ahlussunah wal Jama'ah.
Ilmu syari'at :
Ilmu tentang usul agama berdasarkan Al-Qur'an, Al-Hadid, Ijma' dan Qiyas
Pengalaman ilmu ini adalah :
Bersifat zahir, dan perlu dilengkapi dengan ilmu batin Syari'at.


(2)- THARIQAT.
Yaitu , Ilmu batinnya Syari'at.
Thariqat adalah menghidupkan pekerjaan Syari'at dengan sebaik mungkin, karena melanjutkan pengamalan yang melahirkan Akhlaq Rasullullah Shallallahu'Alaihi Wa Sallam yaitu Adab, tata krama dan tingkah laku yang baik kepada Tuhan dan sesama makhluq.
Pengetahuan tentang Thariqat bisa memperoleh ilmu Tashawuf dan mengamalkannya melalui guru mursyid yang telah dibai'atkan secaa muktabar seperti :
Qadiriyah - Naqshabandiyah, Suhrawardiyah, Syadziliyah, Syatariyah dan lainnya.

(3)- MA'RIFAT.
Yaitu, ilmu batin yakni :
Pengetahuan tentang Dzat Allah yang Esa serta Sifat- Sifat-Nya, Asma-Asma-Nya dan perbuatan-Nya.
Ilmu ini bisa diperoleh melalui mendalami ilmu Tauhid beserta mengamalkan pelaksanaan syari'at Lahir dan Thariqat batinm sebab- Ilmu Ma'rifat Bersifat batiniah terdalam, maka Ma'rifat memerlukan amalan batiniah.

(4)- HAKIKAT
Yaitu Ilmu batin bagi Ma'rifat dan sebagai perumpamaan...
Syari'at itu bagaikan pohon.
Thariqat bagaikan cabangnya .
Ma'rifat itu bagaikan Daun.
Hakikat bagaikan buah.

Ilmu hakikat adalah :
Mencapai keyakinan tentang Zat dan ke-Esaan-Nya, Sifat-Sifat-Nya, Asma-Nya dan Af'al-Nya beserta hikmah-Nya.
Ilmu inilah yang akan memberikan kita hasil pengalaman dan pengetahuan yang sesungguhnya tentang hakikat beragama.....

Nah hanya sampai disini dahulu sambungannya. Semoga keternagan separuhnya ini, dapatlah Anda petik hikmah ini....
Insya Allah.....
Sambungan yang akan datang, Saya akan menuliskan perkara tentang makna arti dari Tashawuf.
Keterangan makna tashawuf yang akan datang adalah lanjutan yang ke- 5 setelah yang ke-4 diatas telah saya uraikan...
Semoga hari- hari kalian dalam naungan الله dan diberi kesehatan selalu...

أمين يارب العالمين ......
والسلام ......

Penulis ✍️ kutipan : 

, جعفر الدين الجيلان الصدق
Ja'faruddin Al-Jaelani Ash-Shidiq

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post