PERBANYAK BACA SHOLAWAT ASYGHILL
UNTUK MEMOHON KESELAMATAN DARI KEDHOLIMAN
Sholawat Asyghil adalah salah satu shalawat nabi yg mulai marak diperdengarkan di Indonesia. Sholawat Asyghil ini dapat diartikan sibuk.
Yang dimaknai sebagai permintaan kepada Allah, agar orang2 yg zalim disibukkan oleh permasalahan diantara kamu mereka sendiri, sehingga kaum muslim bisa mencapai hal yang diinginkan. Sholawat Asyghil menjadi masyhur kembali. Sholawat Asyghil ini ditengahnya berisikan doa bagi pelaku kezaliman.
Sholawat Asyghil ini juga dikenal dgn sebutan SHOLAWAT 'HABIB AHMAD BIN UMAR AL-HINDUAN BA'ALAWI' (wafat 1122 H), beliau mendapat julukan QIBLAT AD-DUNYA. Dikarenakan Sholawat Asyghil ini tercantum di dalam kitab kumpulan sholawat beliau, ‘al-Kawakib al-Mudhi’ah Fi Dzikr al-Shalah Ala Khair al-Bariyyah’.
Bacaan sholawat, atau doa dan pujian yg kita panjatkan kepada Allah untuk Nabi kita, Rasulullah saw. ada banyak macamnya. Dari yg diajarkan Nabi sendiri hingga yg digubah oleh para ulama.
Salah satunya adalah “Sholawat Asyghil“. Sholawat Asyghil ini dahulu amat akrab di telinga kaum muslimin karena sering terdengar dari masjid2 dan mushola2 menjelang maghrib. Selain itu, langgam pengucapan Sholawat Asyghil ini juga sangat enak di dengar di telinga.
Sholawat Asyghil ini menemukan momentum di kala kaum muslimin sedang dalam suasana genting. Isi dan sejarah Sholawat Asyghil (sibuk) akan kita cermati di bawah ini.
Sholawat Asyghil menjadi masyhur kembali. Sholawat Asyghil ini ditengahnya berisikan doa bagi pelaku kezaliman. Sholawat Asyghil ini, ada yg mengatakan dipanjatkan oleh IMAM JA’FAR ASH-SHODIQ (Sayyid Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abu Thalib), lahir di Madinah 17 Rabiul Awwal 83 H / 20 April 702 M, dan wafat 25 Syawal 148 H / 13 Desember 765 M. Dimakamkan di Pekuburan Baqi', Madinah. Beliau menjadi guru bagi Abu Hanifah (pendiri Mazhab Hanafi) dan Malik bin Anas (pendiri Mazhab Maliki).
Beliau hidup di masa Umayah dan Abassiyah yg secara politik kekuasaan tidak stabil sehingga penuh konflik antara penguasa dgn rakyatnya.
Sholawat Asyghil (sibuk) ini selain memohonkan rahmat ALLAH untuk Rasulullah saw, juga bertujuan untuk memohon keselamatan dari kezhaliman para penguasa.
Sejarah Sholawat Asyghil
Konon do’a tersebut dipanjatkan oleh Imam Ja’far ash-Shadiq (wafat 138 H), salah seorang tonggak keilmuan dan spiritualitas Islam di awal masa keemasan umat Islam. Beliau hidup di akhir masa Dinasti Umawiyyah dan awal era Abbasiyyah yang penuh intrik dan konflik politik.
Sholawat Asyghil ini juga dikenal dengan sebutan Sholawat ‘Habib Ahmad bin Umar al-Hinduan Baalawy’ (wafat 1122 H). Dikarenakan Sholawat Asyghil ini tercantum di dalam kitab kumpulan sholawat beliau, ‘al-Kawakib al-Mudhi’ah Fi Dzikr al-Shalah Ala Khair al-Bariyyah’. Namun beliau hanya mencantumkan, bukan mengarang redaksinya.
Sholawat Asyghil pertama kalinya dipopulerkan di Indonesia melalui pemancar radio milik Yayasan Pesantren As-Syafi’iyyah yang diasuh ulama besar Betawi, almarhum KH Abdullah Syafi’i (wafat 1406 H).
Sholawat Asyghil dibawakan dgn nagham (nada) yg sangat menyentuh hati, indah didengar dan terasa sejuk di hati pembaca dan pendengarnya.
Bacaan Sholawat Ashygil
Sholawat Asyghil (Habib Ahmad Bin Umar al-Hinduan Ba’alawiy)
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠﻰَ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ، ﻭَﺃَﺷْﻐِﻞِ ﺍﻟﻈَّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ ﺑِﺎﻟﻈَّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ
ﻭَﺃَﺧْﺮِﺟْﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﺑَﻴْﻨِﻬِﻢْ ﺳَﺎﻟِﻤِﻴﻦَ ﻭَﻋﻠَﻰ ﺍﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﺃَﺟْﻤَﻌِﻴﻦ .
ALLOHUMMA SHOLLI 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN, WA ASYGHILIDZ DZOOLIMIINA BIDZ-DZOOLIMIIN
Artinya: “ Ya Allah, berikanlah shalawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zhalim agar mendapat kejahatan dari orang zhalim lainnya, selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan berilanlah shalawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau.
Marilah kita bantu kaum muslim yg tengah terdalimi. Kita amalkan Sholawat Asyghil ini, dan ketika membaca doa yg ditengahnya maka bayangkanlah wajah-wajah pelaku kezaliman tersebut.
Insyaallah, perhatikan tak lama maka kita bisa saksikan orang2 tersebut saliang bertikai dgn masalah2nya sendiri saling menuding terlibat korupsi. Saling menuding menjadi pembohong dan ada saja masalah-masalah
Semoga kita semua diselamtkan Allah dari fitnah akhir jaman. Aamiin